Selasa, 11 Oktober 2011

Presiden Hadiri HUT ke-50 Pramuka

 


Jakarta - Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) hari ini genap berusia 50 tahun. Upacara peringatan HUT ke-50 Pramuka akan berlangsung di Lapangan Gajah Mada, kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

Informasi yang dihimpun detikcom dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, Minggu (14/8/2011), upacara peringatan HUT Pramuka akan berlangsung pukul 16.00 WIB. Presiden akan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesi Bersatu (KIB) II.

Gerakan Pramuka atau Praja Muda Karana lahir pada 14 Agustus 1961. Sebagai organisasi kepemudaan, Pramuka terus memberikan kontribusinya kepada Bangsa, terutama dalam membangun karakter kepemimpinan.

Namun dalam perkembangannya Pramuka dianggap ketinggalan zaman. Sehingga dibutuhkan revitalisasi agar Pramuka tetap tidak sepi peminat.

Presiden SBY pun sempat prihatin dengan banyaknya masyarakat yang mulai under estimate dengan kegiatan yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Sunaryo Atmodipuro ini. SBY bahkan merasa berhutang budi dengan Pramuka sebab, setelah dia mengikuti Pramuka yang menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, kemampuan leadershipnya pun menjadi kian terasah.

"Ini bukan lips service. Tapi kita sendiri pernah merasakan sebagai Paramuka,
dengan segala aktivitas di dalamnya," ujar SBY dalam sebuah kesempatan.

Usulan penggantian simbol-simbol Pramuka, seperti seragam pun dilontarkan oleh
Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng. Usulan ini difollow up oleh
Kwarnas Gerakan Pramuka dengan membentuk sebuah tim yang akan melakukan
kajian-kajian tentang urgensi penggantian simbol-simbol Pramuka

Presiden Minta Gerakan Pramuka Dorong Deradikalisasi

 

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta Gerakan Pramuka untuk terus melakukan revitalisasi dari segi kegiatan dan juga pendidikan karakter bangsa sehingga dapat mencegah radikalisasi dan kekerasan serta penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.


"Perkokoh peran Gerakan Pramuka sebagai bagian sistem pendidikan nasional. Jadikan Gerakan Pramuka pelindung kaum muda dari kekerasan radikalisme teroris dan penyalahgunaan narkoba," kata Presiden saat membuka Jambore Nasional (Jamnas) Gerakan Pramuka di Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu.

Presiden mengatakan sejak dicanangkannya gerakan revitalisasi bagi Pramuka pada lima tahun yang lalu ia melihat sudah cukup banyak perkembangan dari upaya tersebut antara lain peningkatan jumlah anggota, peningkatan kualitas dan materi pendidikan yang disesuaikan dengan perkembanagn zaman serta ditetapkannya UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

"Kepada Ketua Kwarnas, saya berpesan lanjutkan revitalisasi Gerakan Pramuka .Berikan dukungan dan fasilitasi pembentukan serta perluasan gugus depan berbasis sekolah maupun komunitas diseluruh tanah air," kata Presiden.

Kepala Negara juga mengatakan, diterbitkannya UU Nomor 12 Tahun /2010 merupakan wujud nyata perhatian negara, pemerintah dan masyarakat atas pentingnya Gerakan Pramuka khususnya bagi pembentukan karakter generasi muda sehingga bisa menjadi pemimpin dimasa mendatang.

"Gerakan Pramuka masuk kedalam sistem pendidikan non formal yang melengkapi pendidikan formal. Gerakan Pramuka adalah gerakan yang membentuk watak, karakter dan kepribadian, juga kegiatan ekstrakurikuler untuk menempa disiplin karakter dan semangat kebangsaan," kata Presiden.

Pada bagian lain sambutannya, Presiden Yudhoyono meminta kepada seluruh peserta Jambore Nasional yang merupakan anggota penggalang perwakilan dari seluruh indonesia untuk menjadikan kegiatan ini ajang menjalin persahabatan, menimba ilmu dan keterampilan sehingga usai kegiatan dapat menyebarkannya kepada teman-teman di daerah masing-masing.

Jambore yang berlangsung sejak 2 juli hingga 9 juli diikuti oleh setidaknya 24.000 peserta, 100 peserta dari luar negeri dan pembina dari masing-masing kwartir daerah Pramuka sehingga total peserta mencapai setidaknya 25.000 orang.

Mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Jamnas antara lain, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menpora Andi Mallarangeng, Panglima TNI Laksamana TMI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Mensesneg Sudi Silalahi. Juga mendampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Bupati Ogan Komering Ilir Ishak Mekki.

Usai membuka Jamnas, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono menuju rumah dinas Bupati Ogan Komering Ilir dan melangsungkan pertemuan ramah tamah dengan tokoh agama serta tokoh masyarakat di daerah tersebut pada pukul 19.00 WIB untuk kemudian bermalam di Palembang dan Minggu pagi bertolak menuju Jakarta

Sejarah Ratib Al Haddad

Ratib Al-Haddad ini mengambil nama dari nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah untuk membentengi dengan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di Mesjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum solat Isya’ bagi mengelakkan kesempitan waktu untuk menunaikan solat Tarawih. Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut.
Apabila Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah. Sehingga hari ini Ratib berkenaan dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi pernah menyatakan bahawa sesiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya.
Beberapa perbedaan boleh didapati di dalam beberapa cetakan ratib Haddad ini terutama selepas Fatihah yang terakhir. Beberapa doa ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa–masa yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan barangsiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Amin.

Selasa, 04 Oktober 2011

Visi dan Misi Gerakan Pramuka

Visi dan Misi Gerakan Pramuka



VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda


Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara
Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.

SKU GOL PENEGAK (BARU)

PANCASILA
1.        Ketuhanan Yang Maha Esa
2.        Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.        Persatuan Indonesia
4.        Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan
5.        Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-            Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
-            Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
-            Menepati Dasadarma
DASA DARMA PRAMUKA
1.     Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.     Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3.     Patriot yang sopan dan kesatria
4.     Patuh dan suka bermusyawarah
5.     Rela menolong dan tabah
6.     Rajin trampil dan gembira.
7.     Hemat cermat dan bersahaja
8.     Disiplin, berani dan setia
9.     Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.   Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
PENEGAK  BANTARA
1.    Islam
-            Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
-            Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
-            Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
-            Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah
-            Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
-            Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
1. Khatolik
-            Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katoliki
-            Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan  cinta pada keberagaman agama di luar gereja katolik
1. Protestan
-            Mendalami ajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
-            Hindu
-            Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.
-            Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.
-            Dapat mempraktekkan  bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
-            Dapat melafalkan dan mengkidungkan  salah satu bentuk Dharma Gita.
-            Dapat mendeskripsikan  struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan
1. Buddha
-            Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
-            Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
-            Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
-            Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung
2.        Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman
3.        Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
4.        Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
5.        Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
6.        Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri
7.        Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri
8.        Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari
9.        Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.
10.   Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.
11.   Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.
12.   Mengenal, Mengerti dan Memahami  isi AD & ART Gerakan Pramuka
13.   Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
14.   Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan.
15.   Dapat menjelaskan bentuk pengamalan  Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
16.   Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB
17.   Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.
18.   Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari.
19.   Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim.
20.   Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
21.   Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat,
22.   Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
23.   Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut - turut              
PENEGAK  LAKSANA
1. Islam
-            Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak
-            Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah
-            Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah
-            Memahami tata cara menyelenggarakan  jenazah
-            “Pernah” menjadi amil zakat
-            Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya
1. Khatolik
-            Memahami dan mendalami 7 sakramen
-            Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa
-            Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
-            
1. Protestan
-            Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
-            Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
-            Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
1. Hindu
-            Dapat menjelaskan  sejarah kerajaan /candi – candi agama Hindu di Indonesia
-            Dapat melafalkan dan bertindak  sebagai pemimpin persembahyangan  Panca Sembah.
-            Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk  untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
-            Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
-            Dapat melakukan gerakan dan  menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
-            Dapat melafalkan dan mengkidungkan  lebih dari satu bentuk Dharma Gita
-            Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu.
1. Buddha
-            Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
-    Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
-    Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
-    Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
-    Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka                   
2.        Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya
3.        Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan              
4.        Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya
5.        Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan bulan
6.        Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan
7.        Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik
8.        Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan
9.        Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10.   Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah
11.   Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan     
12.   Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia      
13.   Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari
14.   Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih         
15.   Dapat menjelaskan peran  Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB
16.   Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.
17.   Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.
18.   Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat.
19.   Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain  gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.
20.   Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
21.   Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali.
22.   Dapat menyebutkan  penyebab dan cara pencegahan  penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.                  

SKU GOL PENGGALANG (BARU)

PANCASILA
1.        Ketuhanan Yang Maha Esa
2.        Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.        Persatuan Indonesia
4.        Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
5.        permusyawaratn/perwakilan
6.        Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-            Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
-            Menolong sesama  hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
-            Menepati Dasadarma
DASA DARMA PRAMUKA
1.     Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.     Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3.     Patriot yang sopan dan kesatria
4.     Patuh dan suka bermusyawarah
5.     Rela menolong dan tabah
6.     Rajin trampil dan gembira.
7.     Hemat cermat dan bersahaja
8.     Disiplin, berani dan setia
9.     Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.   Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
PENGGALANG RAMU
UMUM
-            Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah
-            Dapat mengetahui dan menjelaskan hari - hari besar agama di Indonesia
-            Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya.
1. Islam
-            Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya
-            Dapat melakukan sholat berjamaah
-            Dapat menghafal 5 macam doa harian dan 5 macam surat - surat pendek.
1. Katholik
-            Dapat berdoa Rosario, dan tahu artinya
-            Telah mengikuti Misa Kudus dan menjadi putera altar dan dapat menghias altar
-            Dapat menyanyikan tiga macam lagu Gerejani
1. Protestan
-    Dapat  menyanyikan beberapa nyanyian Gereja
-    Dapat menceritakan dua macam hikayat dari Alkitab
-    Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu
-    Dapat menyebutkan hari-hari Raya Kristiani.
1. Hindu
-            Dapat melafalkan dan mengerti arti dari bait masing-masing mantram puja Tri Sandhya dan melaksanakannya/praktik dalam kehidupan sehari-hari
-            Dapat menyebutkan nama-nama para Maha Rsi penerima Wahyu
-            Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan
-            Dapat menyebutkan  tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabharata dan Ramayana
-            Dapat menguraikan arti dan makna  kata Tatwamsi
-            Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asrama
-            Dapat mempraktikkan  satu gerakan Yoga Asanas.
1. Buddha
-            Dapat menjelaskan arti/makna simbol yang terdapat di Altar Buddha
-            Dapat menyanyikan lagu Pancasila Buddhis
-            Dapat melakukan dana paramita
2.        Dapat menjelaskan tentang emosi
3.        Dapat menyampaikan pendapat dengan baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang.
4.        Dapat mengetahui dan menjelaskan  manfaat dari penghijauan
5.        Dapat mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak.
6.        Ikut serta dalam kegiatan Perkemahan Penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan standar perkemahan
7.        Dapat menyebutkan tanda- tanda pengenal  Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya
8.        Mengetahui nama Ketua RT hingga Lurah atau setingkatnya di tempat tinggalnya.
9.        Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
10.   Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan berturut-turut
11.   Tahu tentang: a. Salam Pramuka, b. Motto c.  arti Lambang Gerakan Pramuka.
12.   Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih
13.   Dapat menjelaskan  dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikapyang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara.
14.   Dapat menjelaskan tentang  lambang Negara RI
15.   Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
16.   Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiri
17.   Dapat menyebutkan  dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern
18.   Mengenal dan memilah sampah
19.   Dapat menjelaskan teknik penjernihan air
20.   Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat
21.   Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar
22.   Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore
23.   Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya
24.   Dapat baris-berbaris
25.   Dapat menjelaskan Sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga, salah satunya: olah raga Renang
26.   Mengetahui adanya perbedaan perkembangan fisik tubuh
27.   Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit
PENGGALANG RAKIT
Umum
-            Mengikuti Acara-acara keagamaan sesuai dengan agamanya
-            Mengikuti acara-acara keagamaan dengan membuat laporan singkat kegiatan yang diikuti
-            Dapat menjelaskan bentuk toleransi beragama antar umat beragama dilingkungannya
1. Islam
-            Dapat menyebutkan, membaca dan menghafalkan serta memimpin 8  doa harian secara baik dan benar diahadapan regunya
-            Dapat menceriterakan sejarah Nabi Muhammad SAW
-            Selalu melaksanakan Shalat wajib dan bagi putera selslu menalsanakan Shalat Jumat.
1. Katholik
-    Mengetahui siapa Kristus
-    Dapat berdoa dengan kata-katanya sendiri
-    Dapat menyanyikan lagu-lagu Gerejani
1. Protestan
-    Mengetahui makna doa
-    Dapat menguraikan beberapa nyanyian Gerejani yang dikenal
-    Mengetahui pembagian Alkitab
-    Dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Baru.
1. Hindu
-            Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait  Puja Tri Sandya serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-harii
-            Dapat berperan aktif dalam setiap upacara/pelaksanaan Panca Yadnya di masyarakat
-            Dapat menyebutkan dan memahami ajaran Catur Paramita
-            Dapat memahami dan mempraktikan ajaran Tatwamsi seperti menerapkan sikap kasih sayang dalam kehidupan nyata, menolong mahluk yang lemah, membantu yang terkena musibah, melestarikan suaka marga satwa  dan menjaga lingkungan
-            Mempraktikan sikap hidup suka beramal/ berdana punia
-            Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita
-            Dapat mempraktikkan minimal tiga gerakan Yoga Asanas
-            Dapat menarikan salah satu bentuk tarian sakral  keagamaan Hindu (misalnya: Tari Baris, Tari Rejang, Tari Wayang Orang dan lain-lain.
-            Buddha
-            Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama
-            Dapat menyebutkan hari-hari raya Agama Buddh
-            Dapat melakukan sikap meditasi
-            Dapat menyanyikan lagu Aku Berlindung
-            Dapat melakukan dana paramita
2.        Dapat melaksnakan dan memimpin diskusi regu
3.        Menyebutkan cirri-ciri pengendalian emosi diri.
4.        Melakukan kegiatan penghijauan di lingkungannya atau didaerah lainnya serta telah menanam dan merawat tanaman penghijauan
5.        Dapat menjelaskan tentang hak perlindungan anak.
6.        Ikut serta dalam kegiatan Lomba Tingkat dan lomba-lomba Pramuka Penggalang, di gugusdepan dan kwartir.
7.        Dapat menyebutkan tanda pengenal harian, satuan dan pakaian seragam
8.        Dapat membuat struktur pemerintahan dari tingkat kelurahan/setingkatnya hingga RT di tempat tinggalnya.
9.        Dapat menjelaskan norma yang terkandung dalam Satya Pramuka
10.   Dapat menjelaskan norma yang terkandung dalam Darma Pramuka
11.   Dapat menunjukan presentasi kehadiran selama 10 kali pertemuan secara terus menerus
12.   Dapat menjelaskan dan melaksnakan cara member salam pramuka.
13.   Dapat menjelsakan sejarah bendera
14.   Perlakuan terhadap bendara sang merah putih
15.   Memahami UU No. 24 Tahun 2009
16.   Dapat menjelaskan sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia raya
17.   Perlakukan terhadap lagu Kebangsaan Indonesia Raya
18.   Memahami UU No. 24 Tahun 2009
19.   Dapat menjelaskan lambang Negara
20.   Perlakuan terhadap lambaing Negara
21.   Memahami UU No. 24 Tahun 2009
22.   Selalu berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik den benar
23.   Dapat membuat laporan secara tertulis dari hasil pertemuan yang diikutinya
24.   Memiliki Tabungan atas nama pribadi
25.   Aktif menabung secara rutin dan kontinyu
26.   Dapat menunjukan keaktifannya dalam menabung diregunya.
27.   Dapat mengoperasikan dan merawat salah satu teknologi informasi
28.   Dapat mengolah sampah serta mempraktekan cara pengolahan sampah secara komposting
29.   Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana
30.   Dapat membuat beberapa jenis pioneering, seperti: a. rak piring b. meja makan c. tiang jemuranmenara kaki tiga
31.   Dapat menggunakan kompas dan membuat peta pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman
32.   Dapat membuat dan menerjemahkan sandi, menerima berita dengan menggunakan bahasa morse dan semaphore
33.   Selalu berpakaian rapi  di setiap saat dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya
34.   Dapat memimpin regunya untuk baris berbaris
35.   Tahu peraturan permainan 3 cabang yang dipilihnya
36.   Dapat melakukan olahraga yang dipilihnya
37.   Mengetahui cirri-ciri perubahan fisik tubuh pada dirinya
38.   Mengetahui dan faham batasan norma-norma pergaulan karena perubahan fisik tubuh  
39.   Dapat menunjukan jadwal dan gerakan yang dilakukan setiap hari
PENGGALANG TERAP
Umum
-            Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk beribadah
-            Berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik dalam Gerakan Pramuka maupun di masyarakat
-            Dapat mengajak teman/orang lain untuk berperilaku toleran antar umat beragama
1. Islam
-    Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat berjamaah di perkemahan
-    Dapat menghafal 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek
-    Dapat memimpin doa.
-    Selalu melaksanakan Shalat berjamaah di Masjid
1. Katholik
-    Tahu arti Misa Kudus, dan bagian-bagiannya yang penting
-    Tahu alat-alat Misa dan warna-warna Liturgi
-    Tahu hierarki Gereja
1. Protestan
-            Dapat memimpin beberapa nyanyian Gerejani dalam pertemuan-pertemuan Penggalang
-            Dapat memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan Penggalang
-            Dapat menjelaskan  Ajaran Kasih (Lukas 10 : 27 dan Matius 22 : 37-40)
-            Dapat Menjelaskan tentang dua belas pengakuan Iman Rasuli.
1. Hindu
-            Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri Sandya serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan
-            Dapat menyebutkan bagian-bagian kepemimpinan Hindu dalam Asta Brata
-            Dapat memahami serta menerapkan Ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari hari
-            Dapat menjelaskan pengertian dan konsep ajaran Rwa Bhineda
-            Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur asrama dan catur Purusa Artha
-            Dapat mempraktikkan minimal lima gerakan Yoga Asanas
-            Dapat menarikan  lebih dari satu bentuk tarian  sakral keagamaan Hind
-            Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.
1. Buddha
-    Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama
-    Dapat melakukan meditasi
-    .Dapat menyanyikan lagu Malam Suci Waisak
-    Dapat  menyebutkan tempat-tempat suci Agama Buddha
-    Dapat menceritakan silsilah keluarga Pangeran Sidharta Gotama
2.        Dapat mengendalikan emosi teman sebayanya
3.        Dapat memimpin pertemuan Pasukan Penggalang.
4.        Sudah  mengajak teman sebaya /regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan memelihara di lingkungannya atau di daerah lain
5.        Dapat mensosialisasikan kepada teman sebaya tentang hak perlindungan anak.
6.        Telah Ikut serta dalam kegiatan Jambore/LT/kemah bakti dan sejenisnya.
7.        Dapat menjelaskan tanda- tanda pengenal  Gerakan pramuka.
8.        Dapat menjelaskan tugas dan fungsi seorang Kepala Desa/Lurah, Camat, Bupati/Walikota.
9.        Dapat mengajak anggota regu dan pasukannya untuk senantiasa mengamalkan kode kehormatan Pramuka Penggalang
10.   Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 12 kali latihan berturut-turut
11.   Dapat menjelaskan dan menggunakan Salam Pramuka.
12.   Dapat mengibarkan dan menurunkan bendera sang merah putih pada upacara hari-hari besar nasional atau sejenisnya
13.   Dapat memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu upacara, dapat menyanyikan 4 judul lagu wajib dan 3 judul lagu daerah tempat tingalnya serta 3 macam lagu daerah lainnya
14.   Dapat menjelaskan Lambang Negara RI di depan pasukan atau teman sebayanya
15.   Dapat  menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan resmi.
16.   Dapat menjelaskan manfaat menabung dan membayar uang iuran kepada anggota regunya/pasukan serta mengajak untuk melakukan gemar menabung
17.   Dapat mengajarkan penggunaan teknologi informasi sedikitnya 2 jenis kepada teman sebaya.
18.   Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah.
19.   Dapat mensosialisaikan cara penjernihan air
20.   Dapat membuat pioneering: a. Jembatan sederhana b. Menara pandang sederhana
21.   Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan,  menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman
22.   Dapat menerima dan mengirim berita dengan menggunakan bendera morse dan semaphore serta dapat membuat sandi hasil kreasi pribadi lengkap dengan kuncinya
23.   Selalu berpakaian rapi  di setiap saat dan menjadi contoh bagi teman-temannya untuk memelihara kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya
24.   Dapat memimpin dan melatih baris berbaris di pasukannya
25.   Dapat melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 jenis cabang olah raga serta tahu aturan permainannya; salah satunya olah raga renang
26.   Dapat mengatasi adanya perubahan perkembangan fisik tubuh  
27.   Dapat menjelaskan manfaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 45 menit

Si temon dan Si Pisang

Waktu kecilku dulu, seorang kakek bercerita kepadaku...begini ceritanya.


Dijaman dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Temon yang kelakuannya bikin tertawa semua orang disekitarnya…alias L.U.C.U.……..uuuu ^_^.
Suatu saat, dalam perjalanan mencari kayu bakar, tiba-tiba terdengar
“Kluteeeek..” suara sebongkah buah pisang yang jatuh mengenai kepalanya.
“Aduuuhh…sakitttt “ rintih si temon yang kesakitan
Si Temon pun marah, kepalanya sakit tak tertahan dan kemudian tumbuhlah benjolan besar dikepalanya…..dan marahnya pun semakin berapi api,
Pisang sialaaaan….gara-gara kamu, kepalaku penyok” kata temon
Dengan menahan rasa sakit, diapun pulang dengan membawa dendam pada pohon pisang tersebut.
Syukur, malamnya, kepalanya sudah baikan, namun perasaan bencinya tidak kunjung hilang  dan berjanji akan membalas pisang tersebut. Keesokan harinya, dia membawa sebilah parang menuju tempat pisang tersebut. Sampailah ia ditempat pisang, tak menyia-nyiakan waktu, dia lalu memukul mukul pisang tersebut tanpa ampun.
"Haiyaaa, pluk pluuk….jeg..jegggg….jiaaah…..rasain kau wahai pisang sialan” kata si Temon yang dikuasai rasa marah memukul-mukul pohon pisang.
Pohon pisangpun diam tak berdaya… diam tak membalas
Setelah puas memukul pisang, dia lalu mengambil parangnya dan membacokkan ke pisang tersebut.
Dengan mudahnya si Temon menumbangkan si Pisang, diapun pulang dengan perasaan puas namun dendamnya tak kunjung hilang. Keesokan harinya, iapun melewati tempat pisang tersebut,
Alangkah terkejutnya si Temon.
"Haaaaa…kok masih hidup….! Siaaalannnnnnnn…"kata si temon yang kembali marah
Si Temon kaget dengan melihat pohon pisang yang dipotongnya kemarin mucul tunas baru. Melihat hal itu, marahnya kembali kambuh, si temon lalu memotong dan mencincang keseluruhan anggota pohon…tidak puas, ia pun membakarnya.
"Huuuuuh, rasain kau pisang sialan….hanguslah engkau jadi abu.".kata si Temon.
Seperti biasa, si Pisang pun diam tak membalas.Si Temon pulang kelelahan karena seluruh energinya ia habiskan untuk menghajar habis habisan si Pisang.
Selang seminggu, setelah ia membakar pohon pisang sampai karnya akarnya, si Temon melihat sejumlah tunas pisang tumbuh dan berkembang. Kuncup dauh berwarna hijau menghiasi tempat itu, namun lain halnya bagi si Temon, kemarahnnnya semikin menjadi…
"Haaaaaaa….itu kan…itu kan….!!
tumbuh lagi tumbuh lagi…. Awas kau pisang…sekarang saatnya aku menghancurkanmu sampai titik darah penghabisan…". kata si temon keheranan

Dicangkulnya tunas tunas pohon pisang tersebut sampai ke akar-akarnya, dikeluarkannya semua bagian pohon pisang hingga tak tersisa, lalu ia cincang habis habisan. Selanjutnya, dibuanglah pohon pisang tersebut ke tempat bekas penggalian tanah yang sepih tak berpenghuni. Ia campakkan semua bagian-bagian pohon pisang tersebut. Si Temon pun kembali pulang dan keletihan.
Jelang beberapa bulan, ketika ia dengan asyik mencari kayu bakar dan tak sadar sampai di tempat galian tersebut. Ia terkaget dan tersadar….
"Hayooooo.. apa itu yang ada di tengah-tengah bekas galian tanah? " Tanya si Temon pada dirinya sendiri
Ternyata ratusan tunas pohon pisang tumbuh dan berkembang ditempat itu. Dengan perasaan sedih…ia pun menjadi lemas tak berdaya.
Lalu si temon berkata, "aku menyerah wahai pohon pisang…".
Pelajaran yang dapat di ambil :
  • Adalah si Temon, karakter yang mudah marah tidak bersabar terhadap cobaan.
Coba seandainya ketika ia dijatuhi buah pisang,melihat dari sisi lain dimana buah yang menjatuhinya adalah rejeki yang diberikan tuhan baginya untuk dimakan, meskipun dengan cara menanggung sakit, pastilah ia tidak sekalut marah-marah dengan pohon pisang yang tak bernyawa.
Rasa dendam yang tidak kunjung hilang justru membuat ia kecapeakan dan tak bermanfaat. Justru malah merugikan dirinya dan sia sia tak bermanfaat.
  • Adalah si Pisang, yang dengan sabarnya ia di hajar si Temon
Menggambarkan karakter yang tahan terhadap cobaan apapun, namun semangat yang luar biasa tidak kunjung padam, hingga dirinya bisa memberikan manfaat dan melahirkan tunas-tunas baru bagi kehidupan selanjutnya.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.
Wallahu A'lam

KOSTRAD (Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat)

Logo KOSTRADKOSTRAD (Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat) adalah salah satu kesatuan andalan TNI dan merupakan bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. KOSTRAD memiliki pasukan berkisar antara 25.000 sampai 26.000 personil yang selalu siap untuk beroperasi atas perintah panglima TNI kapan saja.

Sejarah KOSTRAD
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) secara resmi terbentuk pada tanggal 6 Maret 1961. Tanggal pembentukan ini didasarkan pada tanggal disahkannya cikal bakal Kostrad, yakni Korps Tentara Ke I/Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra-I/Caduad) melalui Surat Keputusan Men/Pangad No. Mk/Kpts.54/3/1961, tanggal 6 Maret 1961.
Ide pembentukan Korra-I/Caduad berasal dari Jenderal TNI Abdul Haris Nasution, yang saat itu menjabat Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat). Pertimbangannya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan adanya suatu kekuatan cadangan strategis yang bersifat mobil, siap tempur dan memiliki kemampuan lintas udara serta sanggup melakukan operasi secara sendiri-sendiri maupun dalam komando gabungan, yang setiap saat dapat dikerahkan ke seluruh penjuru tanah air untuk menghadapi segala macam tantangan, cobaan dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Cikal bakal Kostrad berasal ketika Indonesia pertama kali berurusan dengan isu kemerdekaan Irian Barat pada tahun 1960, pada tahun itu Kostrad harus melaksanakan operasi pembebasan Irian Barat (sekarang Irian Jaya), padahal kekuatannya saat itu baru mencapai 60% dari kekuatan yang ditentukan.
Sukses mengemban misi di Irian Barat, Kostrad kembali ditugaskan melaksanakan Operasi Dwikora menyusul konfrontasi dengan Malaysia pada 3 Mei 1964.
Untuk melaksanakan operasi tersebut Presiden RI waktu itu, Soekarno, memerintahkan Kostrad untuk membentuk Komando Mandala Siaga atau Kolaga yang merupakan komando gabungan. Kostrad mengerahkan dua komando tempur, yaitu Kopur I Rencong yang ditempatkan di Sumatra dan Kopur II ditempatkan di Kalimantan. Operasi Dwikora berakhir 11 Agustus 1961.
Panglima 1 KOSTRADMayor Jenderal Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden Indonesia) dipercaya sebagai orang pertama yang menjabat Panglima Kostrad (Pangkostrad).
Selama masa Orde Baru, Korps baret hijau ini tidak pernah absen dari berbagai operasi militer di Indonesia, seperti G-30-S/PKI, Operasi Trisula, PGRS (Sarawak People’s Guerrilla Force) di Sarawak, PARAKU (North Kalimantan People’s Force) di Kalimantan Utara dan Operasi Seroja di Timor Timur. Kostrad juga dilibatkan pada tingkat internasional dengan diberangkatkannya pasukan Garuda di Mesir ( 1973 – 1978 ) dan Vietnam ( 1973 – 1975 ) serta dalam operasi gabungan sebagai pasukan penjaga perdamaian dalam perang Iran-Irak antara 1989 dan 1990.
Tahun 1984 Pangkostrad bertanggung jawab langsung kepada Panglima ABRI dalam operasi-operasi pertahanan dan keamanan. Sekarang ini Kostrad memiliki kekuatan pasukan sekitar 35.000 sampai 40.000 tentara dengan dua divisi infantri yaitu Divisi Satu yang bermarkas di Cilodong, Jawa Barat dan Divisi Dua yang bermarkas di Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Setiap divisi memiliki brigade lintas udara dan brigade infantri.

PELANTIKAN SAKA WIRA KARTIKA RANTING KORAMIL-05/CILINCING


Jumat, 13 Mei 2011 06:25   

Koramil sebagai ujung tombak pimpinan TNI disamping melaksanakan tugas penyiapan Rak Juang yg tangguh, juga dibebani untuk melaks pembinaan kepramukaan.



Sebagai tindak lanjut perintah Pimpinan, oleh karenanya pada hari Kamis, 21 April 2011 pkl. 08.30 dilaksanakan pelantikan  “ SAKAWIRA KARTIKA RANTING RAMIL 05/CLCNG “ oleh Ka Pinsaka cabang Kodim 0502/JU Mayor Inf Nanang T>T> Wibisono di Makoramil 05/ Cilincing dengan komposisi sbb  :
-  Pin saka         :  Kapten Arh Ali Sholihin
-  Pembina Harian    :  Peltu Maskandar
-  Saka Pionir        :  Serda Hasanudin

-  Saka Navrat        :  Serma Juarto
-  Saka Montenering    :  Serma Sularto
-  Saka Survival    :  Serma Matrian Edy
-  Saka Penanggula-
ngan Bencana    :  Serka Bismar. T

Berdirinya Sakawira Kartika ranting Koramil 05/Cilincing  bekerjasama dengan pengurus Pramuka wilayah ( Ka Kwaran ), sehingga Koramil mampu menyiapkan perangkat/pengurus  yang akan membina adik-adik Pramuka untuk dilatih lebih intensif sesuai dengan waktu yagn ada.  Hal tersebut sesuai dengan apa yg dikatakan Kapten Arh Ali Sholihin, Danramil 05/Cilincing bahwa Pembinaan Kepramukaan bagi anak-anak remaja sangat besar pengaruhnya untuk menciptakan karakter anak yang disiplin dan mencintai bangsa dan negaranya, Bayangkan dengan negara-negara maju,  untuk menciptakan karakter dalam bela negara warganya dengan mewajibkan para remaja untuk ikut Wajib Militer, tentunya  hal tersebut perlu ditunjang dengan finansial yang cukup besar, sebaliknya di negara kita belum mampu untuk menyediakan biaya tersebut, oleh karenanya melalui pembinaan kepramukaan kita upayakan agar anak-anak remaja kita disamping mempunyai skill dan karakter mereka akan merasa tertanam dalam jiwanya untuk mencintai Bangsa dan Negaranya.

Dengan adanya jiwa kebangsaan tersebut diharapkan dimasing-masing dada mereka akan tertanam jiwa yang  disiplin  dan tidak akan tergoyahkan oleh perbuatan-perbuatan yg anarkis terlebih perbuatan yang merugikan orang banyak seperti  :  Teroris, Narkoba dsb nya.

Baksos HUT TNI ke-66 di Islamic Centre Jumat, 30 September 2011 19:28

Koja - Semarak peringatan ke-66 Hari TNI tahun 2011, TNI menggelar pengobatan massal di Islamic Centre ,Kec. Koja Jakarta Utara, Rabu (28/9).  Dalam pengobatan gratis ini, tercatat 1.000 pasien yang terdiri  dari pengobatan umum 600 orang, gigi 250 orang, khitanan 100 orang, katarak 25 orang dan operasi bibir sumbing 25 orang.


Selain itu juga diserahkan bantuan berupa 15 kursi roda dan kacamata dari yayasan Dian Mandiri yang diberikan kepada  warga yang berobat sebanyak 1000 buah. Kegiatan ini juga diselingi dengan penyuluhan tentang bahayanya narkoba kepada para pemuda yang tinggal di sekitar Koja.

Menurut Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Tetty Agus Suhartono, kegiatan ini sebagai upaya memperkokoh rasa kebersamaan dan kekeluargaan guna mempererat tali silaturahim antar anggota Dharma Pertiwi, TNI dan masyarakat khususnya warga Cilincing Kec. Koja, Jakarta Utara. Dengan pengobatan ini diharapkan dapat mempercepat proses kesembuhan semua warga yang saat ini sedang sakit. 

"Semoga lekas sembuh sehingga bapak-bapak, ibu-ibu dan adik-adik sekalian yang sedang sakit cepat sehat dan dapat beraktivitas kembali," kata Ketua Umum Dharma Pertiwi.

Dalam pengobatan massal tersebut, melibatkan berbagai pihak mulai tim Kesehatan TNI hingga Tim Kesehatan Pemda Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut hadir  Walikota Jakarta Utara H. Bambang Suigiono beserta jajaran camat dan lurah setempat. Sementara itu Komandan Kodim 0502/JU Letkol TNI R. Asep, selaku tuan rumah kegiatan tersebut merasa bersyukur telah dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat di Hari TNI yang ke 66 kali ini.

Wakil Aster Panglima TNI Brigjen TNI  (Mar) Lukman Sofyan turut hadir pada kegiatan tersebut mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, juga nampak dalam rombongan Kepala Kesehatan Kodam Jaya (Kakesdam Jaya) Kolonel Ckm Dr. Untung, serta ibu-ibu Dharma Pertiwi.(Mor/Bb)