Kamis, 02 Agustus 2012

Daerah - 31 Jul 2012 - 06:40:52

Gerakan Pramuka Harus Jadi Panutan dan Teladan Masyarakat

Belu - Organisasi Praja Muda Karana (Pramuka) dalam pergerakannya, harus benar-benar menjadi panutan dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, dan hal tersebut harus didukung oleh para pembina yang bermutu dan berkualitas.

“Sehingga anak didik yang dilatih dalam organisasi ini bisa memiliki mental dan karakter yang teguh, sebagai warga negara Indonesia yang baik,” kata Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur Lusia Adinda Leburaya, saat membuka kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, di Atambua, Kabupaten Belu, Senin (30/7).

Ia mengemukakan Provinsi NTT merupakan salah satu dari 17 provinsi di seluruh Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan kegiatan Kursus Mahir Lanjutan ini.
“Kita bersyukur karena Provinsi NTT diberi kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga dapat menghasilkan manusia-manusia yang bisa berbakti kepada nusa dan bangsa,” katanya.

Kegiatan ini juga merupakan momentum bagi para pembina untuk berbenah diri dan meningkatan performa, jati diri dan kepibadiannya sehingga bisa menjadi contoh dan teladan dalam membina gugus depannya masing-masing.

Para pembina hendaknya dapat digugu dan ditiru oleh peserta didik, sehingga Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka dapat diimplementasikan dalam kehidupan dan rutinitas sehari-hari.
Sekda Kabupaten Belu Drs. Petrus Bere, MM pada kesempatan itu mengemukakan Kabupaten Belu sebagai tuan rumah, akan berupaya sejauh kemampuan untuk bisa menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik dan lancar. “Sebagai tuan rumah, kami akan berupaya menyelenggarakan kegiatan bermartabat ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Ketua panitia kegiatan Kursus Mahir lanjutan, Petrus Manuk, dalam laporannya mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu bekal tambahan dalam pembinaan praktis kegiatan Pramuka.
Menurutnya, Gerakan Pramuka harus terus dibangun dan dibangkitkan, sebagai salah satu organisasi yang mengupayakan hal-hal yang positif dan konstruktif.

Kegiatan Kursus Mahir Lanjutan ini diikuti 110 orang pembina dari 3 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Nagekeo dan akan berlangsung sampai dengan tanggal 4 Agustus mendatang. (Sumber Berita : http://www.infopublik.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar